Artikel oleh Dalius LL
Foto oleh Leonard CS
Foto oleh Leonard CS
Sandakan: Lebih daripada 2000 umat Katolik memenuhi Katedral St. Mary pada ibadat Jumaat Agung pada jam 1.30 tengahari, 25hb Mac 2016 yang diselebrankan oleh Rev. Fr. Stanley William Matakim di dalam Bahasa Malaysia. Perayaan di Gereja Katedral diawali dengan prosesi Jalan Salib yang dijalankan sebelah pagi bermula jam 9.00 pagi di perkarangan gereja dan diakhiri di stesyen 14 di perkarangan Pusat Keuskupan Sandakan. Hari ini merupakan perayaan penting untuk umat Katolik mengenang dan merenungkan peristiwa kesengsaraan Yesus saat akan disalib sehinggalah kepada saat kematian-Nya.
Diantara
homilinya, Fr. Stanley menyatakan Jumaat agung adalah peringatan, penderitaan
dan wafatnya Yesus di atas kayu salib. Yesus sebagai manusia melalui semua
penderitaan ini dan menanggung hukuman yang berat dan mati di kayu salib
sebagai seorang penjenayah. Apabila Yesus berteriak, Allahku….Allahku, mengapa
Engkau tinggalkan aku, sehinggalah pernyatakan “Selesailah sudah”. Ungkapan ini
tidak boleh disamakan sebagai tamat atau ‘the end’ kerana maksud Yesus adalah bererti
segala ujian yang harus dilaksanakan Yesus sudah diselesaikan dan dikembalikan
kepada Allah.
Kita sebagai seorang yang berdosa sepatutnya menanggung hukuman dan penderitaan tetapi semuanya telah ditanggung dan ditebus oleh Tuhan Yesus sendiri. Oleh itu pada hari ini kita memperingati kesengsaraan Tuhan Yesus. Berdoalah agar kita berusaha untuk tidak melakukan kesalahan lagi, mohonlah campurtangan Roh Kudus agar dapat membebaskan kita dari sikap-sikap yang tidak baik.
Kita sebagai seorang yang berdosa sepatutnya menanggung hukuman dan penderitaan tetapi semuanya telah ditanggung dan ditebus oleh Tuhan Yesus sendiri. Oleh itu pada hari ini kita memperingati kesengsaraan Tuhan Yesus. Berdoalah agar kita berusaha untuk tidak melakukan kesalahan lagi, mohonlah campurtangan Roh Kudus agar dapat membebaskan kita dari sikap-sikap yang tidak baik.
Setelah
selesai liturgi sabda, ibadat dilanjutkan dengan penghormatan salib. Salib yang
telah menjadi simbol telah dijadikan Tuhan sebagai tanda kemenangan terhadap
maut dan kuasa dosa. Pada upacara penghormatan salib, Fr. Stanley membawa salib
daripada pintu hadapan gereja sehingga ke altar, sambil membuka selubung salib dan
menunjukkannya kepada umat sambil menyatakan, “Lihatlah kayu salib tempat
penyelamat dunia bergantung” dan disahut umat “Marilah kita sembah”.
Bahagian terakhir dari Ibadat Jumaat Agung adalah komuni suci sebagai pemakluman atas wafat Kristus, dan ibadat diakhiri dengan doa penutup tanpa berkat.
Bahagian terakhir dari Ibadat Jumaat Agung adalah komuni suci sebagai pemakluman atas wafat Kristus, dan ibadat diakhiri dengan doa penutup tanpa berkat.
Selanjutnya
umat secara peribadi
melakukan penghormatan salib melalui tindakan mencium atau memberi kucupan pada
salib Kristus dengan penuh iman dan cinta kasih. Ibadat Jumaat Agung dalam
bahasa Inggeris menyusul diselebrankan juga oleh Fr. Stanley pada jam 5.00 petang.
Manakala itu, Ibadat Jumaat Agung dalam Bahasa Cina diadakan di Gereja St.
Joseph yang diselebrankan oleh Fr. Sunny Chung pada jam 3.00 petang.
No comments:
Post a Comment