Artikel oleh Rogena Sining
Gambar oleh SOCCOM
Gambar oleh SOCCOM
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." - Yohanes 3:16
Sandakan:
Jumaat Agung merupakan hari suci bagi umat Katolik sedunia untuk mengenang dan
merenungkan peristiwa kesengsaraan Yesus Kristus yang wafat di kayu salib bagi menebus
dosa-dosa manusia. Lebih kurang 700 umat Katolik memenuhi Gereja St. Mark pada
Ibadat Jumaat Agung pada jam 3.00 petang, 19hb April 2019 yang diselebrankan
oleh Yang Mulia Uskup Julius Dusin Gitom. Ibadat ini telah diawali dengan
prosesi Jalan Salib yang dijalankan sebelah pagi bermula jam 9.00 pagi.
Dalam
homili, Bapa Uskup Julius berkata, “kita tidak
seharusnya bersedih atau berkabung kerana Yesus akan bangkit daripada
kematiannya. Ibadat Jumaat Agung bukan hanya tertumpu kepada salib Yesus tetapi
juga kepada salib diri kita masing-masing. Kita
mempunyai salib yang berlainan dalam kehidupan. Salib bukan hanya ditemui
dalam satu-satu masa tetapi akan ditemui sepanjang hayat kita.
Persoalannya
bagaimana kita menerima, menanggung salib itu? Sikap yang sukar dilakukan ialah menerima, memikul dan mencintai
salib itu. Melalui salib Yesus, maka terjadilah kekuatan, kebahagiaan dan Yesus telah mendapat kemuliaan. Tidak ada kemuliaan sekiranya tiada
salib.
Bolehkah
kita mencintai salib-salib kehidupan kita? Kita seperti Yesus yang menerima salibnya walau apa pun kesusahan
atau penderitaan yang dihadapi, Yesus beroleh kemuliaan. Yesus akan
membahagikan kemuliaan itu, kekuatan iman kita itu sekiranya kita mencintai
salib itu. Melalui cinta kita kepada salib itu maka iman kita dikuatkan.
Begitu juga tugasan kita dalam gereja adalah salib
kita bersama. Yesus mahu supaya kita memikul, menerima dan mencintai salib kita
supaya kita dikuatkan untuk mencintai, menyandang beban orang lain.
Apabila kita datang pada salib Yesus,
menghormati salibNya, kita mengingati salib-salib kita dan bagaimana kita
menerima salib kita, bagaimana kita boleh meringankan salib di antara sesama
kita. Salib dalam keluarga, komuniti, melalui tugasan-tugasan
di komuniti kita demi kebaikan bersama."
Beliau
menambah, “Apabila kita datang untuk menghormati
dan mencium salib Yesus, kita juga harus mencium salib kita. Kita memohon agar Yesus menguatkan hati dan iman kita
untuk mencintai salib kita masing-masing."
Ibadat tersebut telah dilanjutkan dengan penghormatan salib oleh semua umat yang hadir.
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
ReplyDeletehanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
longchamp
ReplyDeletenfl jerseys wholesale
cheap jordans
hermes birkin
curry shoes
curry shoes
golden goose sneakers
kobe byrant shoes
yeezy boost 350 v2
nike air max 97
this pageanchor Get More InfoRead Full Report click to read morevisit this web-site
ReplyDeletelearn the facts here now gucci replica visit this site Valentino Dolabuy advice aaa replica bags
ReplyDelete